Posts

Showing posts from March, 2017

Ideologi yang Tergadai

Dulu, ketika masih duduk di bang ku sekolah aku diajarkan bahwa ideologi negara adalah Pancasila. Sebuah dasar yang menggerakkan negara ini dengan 5 sila, yang dijabarkan melalui butir-butir Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). Tidak hanya itu, semasa kuliahpun harus mengikuti Penataran Khusus. Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh khidmat kebijaksanaan/ perwakilan dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan, kini kawan-kawan seangkatan banyak yang terjun ke dunia politik dengan Partai yang berbeda-beda. Namun, apakah mereka masih seorang yang Pancasilais? Tak ada jawaban pasti. Jangankan mereka, pemimpin-pemimpin partai yang ada saat ini kebanyakan menganut ideologi yang kabur, samar-samar dan tidak jelas. Nasionaliskah? Sosialiskah? Agamiskah? Kapitaliskah? Atau Komuniskah? Yang jelas terasa, terlihat dan terdengar adalah penjajakan kemungkinan untuk berkoalisi (kerjasa...

Lukisan Syech K.H. Ahmad Mutamakkin dalam teks Kajen

Image
Hari masih sore, tapi makam (pesarean) syeikh Ahmad Mutamakkin –masyarakat Kajen, Pati, Jawa Tengah lebih akrab menyebutnya mbah Mad- kembali sesak dengan jubelan manusia. Satu persatu mulai memasuki pekarangan berukuran 6×14 meter yang lebih tampak seperti bangunan masjid itu. Setelah sebelumnya mengambil air wudlu di tempat yang tersedia, para pengunjung segera mengambil kitab Alquran, mulai duduk hikmad, secara lirih melantunkan bacaan ayat demi ayat sampai rampung. Tapi, tidak sedikit pula yang benar-benar menghabiskan satu hari satu malam tafakkur, ngaji, dan bertawassul di tempat itu. Pemandangan seperti ini memang biasa disaksikan di pesarean Mutamakkin atau mungkin juga di tempat-tempat lain yang dianggap memiliki sejarah dan nilai karomah tertentu. Datang silih berganti, laki-laki dan perempuan yang mengaku dari berbagai pelosok Pati dan sekitarnya itu memang sengaja menyempatkan diri sowan, ziarah, kirim doa, atau bermunajat di hadapan makam sang syeikh. Bias...

Sejarah Syech K.H. Ahmad Mutamakkin Kajen Margoyoso Pati

Sejarah awal mula datangnya Islam dan cara penyebarannya di Indonesia banyak versi dan dari beberapa teori yang muncul mempunyai dasar dan sudut pandang yang berbeda. Perbedaan pendapat diantara para ahli tersebut berkisar pada, kapan datangnya, siapa yang menyebarkannya dan melalui jalur mana serta dengan cara seperti apa, hingga pada motif pertanyaan mengapa Islam dapat menjadi pandangan mayoritas masyarakat Indonesia dengan berbagai aliran dan varian golongannya. Sampai saat ini perdebatan para ahli sejarah tentang awal mula datangnya Islam di Indonesia masih terus berlanjut, dan perdebatan itu semakin seru ketika beberapa waktu yang lalu dalam tesisnya saudara Sumanto Al-Qurtuby memaklumkan sebuah teori baru tentang datangnya Islam di Indonesia, buku yang cukup kontroversial yang berjudul “Arus. Cina –Jawa-Islam” dengan tegas menyatakan bahwa Islam datang pertama kali bukan dari Parsi, Gujarat apalagi langsung dari Arab melainkan dari daerah yang selama ini menjadi m...

Slide Pressentasi Bank Sampah Kajen

Slide pressentasi Bank Sampah di desa Kajen Margoyoso-Pati.

Dimanakah Jodohku

Image
Bukankah Allah telah menciptakan hidup ini berpasang-pasangan? Bukankah manusia, ada laki-laki dan ada wanita, dan keduanya hidup berpasangan? Bukankah jodoh seseorang telah ditetapkan oleh Allah? Jawaban darinya adalah memang demikian, namun pertanyaan selanjutnya, tetapi mengapa aku sulit jodoh? Umur semakin tua, usaha dan ikhtiar telah dilakukan, tapi mengapa jodoh kok masih sulit? Sulit jodoh, memang sebuah problem, tetapi perlu disadari bahwa segala problem pasti memiliki jalan keluar dan bahwa seorang muslim atau muslimah tidak patut berputus asa dari rahmat Allah. Sebagaimana setiap problem pasti memiliki pemicunya, cobalah, sebelum mencari jalan keluarnya, untuk mencari sebab pemicunya, karena dari sinilah problem tersebut lahir, kalau pemicunya tidak ada, maka problemnya juga tidak ada bukan? Banyak sebab seseorang sulit jodoh, bisa dari diri Anda sendiri, misalnya Anda sangat selektif, pilih-pilih, banyak kriteria, harus ini, harus itu da...

Ideologi yang Tergadai

Image
Dulu, ketika masih duduk di bangku sekolah aku diajarkan bahwa ideologi negara adalah Pancasila. Sebuah dasar yang menggerakkan negara ini dengan 5 sila, yang dijabarkan melalui butir-butir Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). Tidak hanya itu, semasa kuliahpun harus mengikuti Penataran Khusus. Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh khidmat kebijaksanaan/ perwakilan dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan, kini kawan-kawan seangkatan banyak yang terjun ke dunia politik dengan Partai yang berbeda-beda. Namun, apakah mereka masih seorang yang Pancasilais? Tak ada jawaban pasti. Jangankan mereka, pemimpin-pemimpin partai yang ada saat ini kebanyakan menganut ideologi yang kabur, samar-samar dan tidak jelas. Nasionaliskah? Sosialiskah? Agamiskah? Kapitaliskah? Atau Komuniskah? Yang jelas terasa, terlihat dan terdengar adalah penjajakan kemungkinan untuk berkoalisi (ker...

Malam Sunyi

Image
Di malam yang hitam ini Aku sendiri meringkuk memegang lutut Termenung aku di ambang lelah Menanti pagi yang segera mengetuk Malam ini begitu sunyi terasa Aku hanya sendiri memandang bulan Melihat bahwa di sana seseorang melihat bulan yang sama Meski nyata jarak memisah Malam ini begitu sunyi terasa Disini hanya ada sebilah rindu  Menemaniku hingga terlelap Mencari celah di ujung rasa Malam ini begitu sunyi terasa Bintang di langit menjadi kekasih sunyi Dan bulan akan selalu menjadi doa yang menemani hati Membantu kuat saat rapuh kian memakan