Posts

Showing posts from 2018

RENUNGKAN !!! Kamu Sendiri Yang Harus Menentukan

Jika Anda memegang secangkir kopi, tiba-tiba ada yang lewat dan menabrakmu atau tidak sengaja menyentuh lenganmu, dan hal itu membuatmu menumpahkan kopi dimana-mana. Pertanyaan: Kenapa Anda menumpahkan kopi? Jawaban: Tentu saja karena ada yang menabrakku. *Jawaban itu : SALAH.* *Anda menumpahkan kopi karena cangkirmu berisi kopi.* Seandainya cangkirmu berisi teh, maka Anda akan menumpahkan teh. *Apapun yang ada di dalam cangkir, itulah yang akan tumpah keluar.* Cangkir itu ibarat pikiran. Ketika keadaan tidak baik datang menabrakmu dan mengguncangmu, apapun yang ada di dalam pikiranmu lah yang akan keluar. Pertanyaannya sekarang: *Apakah yang ada di dalam cangkirmu?* Ketika ada sesuatu yang mengguncang hidupmu, *apa yang akan kamu tumpahkan?* Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri, atau kemarahan, kepahitan, makian bahkan kutukan yang keluar dari pikiran dan mulutmu. *Kamu sendiri yang tentukan* Isilah cang...

Ketika Kota Makin Kaya Desa Makin Miskin

Ketika kota semakin kaya, desa makin miskin. Jangan pernah memandang desa dengan mata kota Anda. Jangan pulang ke desa hanya ketika renta dan kalah. Sudah lama, desa menyubsidi kota.Sumber daya desa diperas untuk orang-orang kota. Banyak anak-anak desa yang disekolahkan ke kota. Para orang tua menyekolahkan anak dengan hasil pertanian. Begitu selesai disekolahkan, mereka memilih bekerja di kota. Saat menikah, orang tua yang tinggal di desa tetap harus menyubsidi, ikut membiayai pernikahan. Ada beragam cara, dari mulai menjual sapi sampai memotong pohon jati. Sebagian lagi kalau perlu berutang dengan cara menggadaikan sawah dan kebun. Itu belum cukup. Saat anak-anak desa yang tinggal di kota butuh rumah, sering pula merecoki orang tua. Bagi yang merasa punya hak waris, bagian dari harta warisan berupa sawah atau kebun dijual untuk membayar persekot rumah di kota. Hanya cicilannya yang mereka tanggung. Ketika orang tua mereka tak punya lagi aset yang cukup untuk menyokong hidup di k...

Humor Mahasiswa

HUMOR. Ada 4 orang mahasiswa satu kos-an yg kebetulan telat ikut ujian semester karena bangun kesiangan. Kemudian mereka menyusun strategi untuk kompak memberi alasan yg sama agar si dosen berbaik hati memberi ujian susulan. Mhs A : Pak, maaf kami telat ikut ujian semester. Mhs B : Iya Pak. Kami berempat naik angkot yg sama dan ban angkotnya meletus. Mhs C : Iya kami kasihan sama supirnya. Jadinya kami bantu dia pasang ban baru. Mhs D : Oleh karena itu kami mohon kebaikan hati bapak agar kami dapat mengikuti ujian susulan. Sang dosen berpikir sejenak dan akhirnya memperbolehkan mereka ikut ujian susulan. Keesokan hari ujian susulan dilaksanakan, tapi ke 4 mhs diminta mengerjakan ujian di 4 ruangan yg berbeda. "Ah, mungkin biar tidak menyontek," pikir para mahasiswa. Ternyata ujiannya cuma ada 2 soal. Dgn ketentuan mereka baru diperbolehkan melihat dan mengerjakan soal kedua setelah selesai mengerjakan soal pertama. Soal 1 sangat mudah dgn *bobot nilai 10* Keempa...

Wajib Baca !!!! Menguak Politik Kaum Kapitalis Dunia

Sedikit Pelajaran Ekonomi untuk Kita yang Masih Awam, tidak pendek2 amat tapi anda wajib berusaha untuk baca supaya Level pemahaman Anda bs mendekati seorang Profesor Ekonomi yg memahaminya butuh waktu puluhan tahun! ------------------ Tulisan dari Dwi Condro Triono, Ph.D. (Insya Allah sungguh dapat menambah ilmu dan wawasan kita) Copas : Sistem Ekonomi Kapitalisme telah mengajarkan bahwa pertumbuhan Ekonomi hanya akan terwujud, jika semua pelaku Ekonomi terfokus pada akumulasi Kapital (modal). Mereka lalu menciptakan sebuah mesin “penyedot uang” yang dikenal dengan lembaga Perbankan. Oleh lembaga ini, sisa-sisa uang di sektor rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan “disedot”. Lalu siapakah yang akan memanfaatkan uang di Bank tersebut? Tentu mereka yang mampu memenuhi ketentuan pinjaman (kredit) dari Bank, yaitu: Fix return dan Agunan. Konsekuensinya, hanya pengusaha besar dan sehat sajalah yang akan mampu memenuhi ketentuan ini. Siapakah mereka itu? M...

Perjuangan Kaum Santri Dalam Kemerdekaan Indonesia

Peranan Santri dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia sangatlah jelas dalam catatan sejarah, salah satunya ialah;  Abad 16 Masehi ( Tahun 1527 M ) : Fatahilláh memimpin pasukan gabungan 3 kerajaan Islam Jawa: Demak, Cirebon, Banten, menggempur pasukan kolonial Portugis. Kaum santri banyak yang melibatkan diri sebagai tentara relawan. Pada abad yang sama, tahun 1570 M, rakyat Ternate, terutama kaum santri, dipimpin Sultan Hairun,berperang melawan Portugis. Pada tahun 1574 M, di bawah komando Sultan Bábulláh, Portugis berhasil dikalahkan dan diusir.  Abad 17 Masehi ( Tahun 1615 M - 1629 M ) : Pasukan Kerajaan Islam Aceh Darussalam, di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda, bersama rakyat yang mayoritas kaum santri, mengadakan perang melawan penjajahan Portugis.  Abad 18 Masehi ( Tahun Masehi ( Tahun-tahun Awal tahun Awal - 1799 M ) : Perlawanan terus-menerus Rakyat Banten, Mataram (khususnya pada era Sultan Agung), Makasar, Maluku, sebagian besar dipelopori para ulama dan kau...

BUMDes Kadjen Gencarkan Optimalisasi Pengelolaan Sampah Kepada Ibu-ibu PKK Tingkat Desa Kajen

Image
BUMDes Kadjen menggencarkan sosialisasi kepada Ibu-ibu PKK tingkat RT se-Desa Kajen dalam optimalisasi pengelolaan sampah di Balaidesa Kajen, Senin 5/10/2018. Dalam sosialisasi ini di harapkan ke depannya bagi nasabah bank sampah bukan hanya mendapatkan manfaat dari nilai ekonomi sampah namun juga mendapat fasilitas kesehatan berupa BPJS. Sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terjamin dengan baik. Bapak Yusro yang mewakili Pemerintah Desa, memberikan semangat bagi warga dan ibu-ibu PKK dalam mewujudkan lingkungan Desa Kajen yang bersih dan sehat. Sekertaris Desa tersebut juga memaparkan bahwa "BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) itu milik masyarakat, sudah seharusnya kita harus ikut berpartisipasi dalam mensukseskan program-program Desa." Ujarnya. Sudah seharusnya permasalahan sampah ini di kelola dengan baik, apalagi dapat mensejahterakan masyarakat. Yang awalnya sampah menjadi sumber penyakit sekarang menjadi sumber ekonomi dan kesehatan. "...