Perjuangan Kaum Santri Dalam Kemerdekaan Indonesia
Peranan Santri dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia sangatlah jelas dalam catatan sejarah, salah satunya ialah;
Abad 16 Masehi ( Tahun 1527 M ) :
Fatahilláh memimpin pasukan gabungan 3 kerajaan Islam Jawa: Demak, Cirebon, Banten, menggempur pasukan kolonial Portugis. Kaum santri banyak yang melibatkan diri sebagai tentara relawan. Pada abad yang sama, tahun 1570 M, rakyat Ternate, terutama kaum santri, dipimpin Sultan Hairun,berperang melawan Portugis. Pada tahun 1574 M, di bawah komando Sultan Bábulláh, Portugis berhasil dikalahkan dan diusir.
Abad 17 Masehi ( Tahun 1615 M - 1629 M ) :
Pasukan Kerajaan Islam Aceh Darussalam, di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda, bersama rakyat yang mayoritas kaum santri, mengadakan perang melawan penjajahan Portugis.
Abad 18 Masehi ( Tahun Masehi ( Tahun-tahun Awal tahun Awal - 1799 M ) :
Perlawanan terus-menerus Rakyat Banten, Mataram (khususnya pada era Sultan Agung), Makasar, Maluku, sebagian besar dipelopori para ulama dan kaum santri, menjadi salah satu penyebab terbesar kerugian dan kemunduran parah VOC –Belanda. Pada 31 Desember 1799 Kerajaan Belanda mencabut hak-hak VOC.
Abad 19 Masehi ( Tahun 1821 – 1827 M ) :
Tuanku Imam Bonjol memimpin pergerakan kaum Paderi, Minangkabau, melawan penjajahan Belanda.
Abad 20 Masehi ( Tahun 1925 - 1930 M ) :
Terjadi Perang Jawa dipimpin Pangeran Diponegoro melawan penjajahan Belanda. Perjuangan kemerdekaan ini terus berlangsung melewati beberapa fase (termasuk masa pendudukan Jepang ) hingga melahirkan Resolusi Jihad pada Oktober 1945. Mengiringi gerakan perjuangan tersebut terbentuklah laskar-laskar atau angkatan-angkatan perang yang terlatih seperti Hizbullah dan Angkatan Perang Sabil.
Semoga bermanfaat, dan membuka cakrawala pengetahuan kita bahwa sejarah telah mencatat perjuangan kaum santri pada masanya.
Comments
Post a Comment