Perbedaan Abad Antara Siswa, Guru, dan Sekolah
Siswa abad 21
Guru abad 20
Sekolah abad 19
Ada seorang pembicara seminar yang dengan berani menyampaikan pendapat tersebut. Kalau tanya saya, tentu setuju dengan pendapat tersebut.
Cara belajar kita dulu, barangkali sudah harus dievaluasi? apakah cocok dengan zaman sekarang?
Apakah kuat hapalan adalah segalanya?
Apakah kuat kalkulasi adalah segalanya?
Atau sebetulnya ada nilai lain yang harus diajarkan pada anak-anak kita saat ini:
Bagaimana memilah value baik dari tsunami informasi saat ini?
Bagaimana menghadirkan jati diri otentik pada anak-anak kita, yang tidak ada duanya. Dengan kemampuan yang memang jadi miliknya?
Bagaimana memanfaatkan teknologi yang 'netral' itu agar memberikan manfaat bagi sesama?
Bagaimana menantang anak kita agar senang bekerja, bukan sekedar suka mengonsumsi?
Bagaimana menumbuhkan kreativitas problem handlingnya, bukan imajinasi problem avoid.
Jangan ajarkan anak-anak kita cara bertahan hidup seperti yang kita tau, tapi ajarkan mereka prinsipnya. Bagaimana memilah, memilih, dan menanggung konsekuensi dari setiap pilihan.
Peribahasa mengatakan, dalam konteks memancing ikan, berilah ia kailnya bukan ikannya..
Semoga Bermanfaat!
Comments
Post a Comment